Corona Di Pabrik Sampoerna

Corona Di Pabrik Sampoerna
Pabrik Sampoerna

Heboh.com, Jakarta - Sebanyak 7 orang karyawan pabrik rokok Simustika reaktif positif dalam tes cepat yang dilakukan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Rapid test dilakukan pasca ditemukan seorang karyawan pabrik yang dinyatakan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Di Pabrik Rokok Simustika, Tulungagung, Jawa Timur, tes cepat gelombang kedua dilakukan di Puskesmas Bangunjaya, pada Selasa siang hingga petang (05/05/2020). Ada 30 orang yang dites dari 170 karyawan pabrik yang belum menjalani tes yang digelar sejak Senin lalu (04/05/2020) hasil tes menunjukkan ada 7 orang yang reaktif positif.

Demi mencegah penyebaran lebih luas, Bupati Tulungagung memerintahkan pabrik menghentikan kegiatan produksi selama 14 hari. Pemeriksaan terhadap pabrik rokok di Jawa Timur dilakukan pasca klaster Pabrik Rokok Sampoerna Surabaya ditemukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

 

 

Sebanyak 63 karyawan pabrik Sampoerna Surabaya dinyatakan terinfeksi Covid 19 lewat tes swab.,

Saat ini, seluruh karyawan yang dinyatakan tidak terinfeksi diminta untuk secara bersama mengisolasi diri. Namun, setelah menjalani karantina beberapa waktu, hotel tempat para karyawan mengisolasi diri, menolak memperpanjang masa karantina.

Ketua Gabungan Pabrik Rokok (Gapero) Surabaya, Sulami Bahar menjelaskan kekhawatiran tersebut dikarenakan sudah ada kasus di tempat lain, sehingga wajar bila buruh pabrik rokok khawatir.

"Ya namanya kekhawatiran itu wajar saja ya karena kan sudah ada (kasus positif Corona) yang terjadi," kata dia 

Namun pihaknya memastikan telah melaksanakan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah guna mencegah penyebaran virus Corona.

"Yang terpenting kan kita menerapkan protokol kesehatan. Duduknya juga nggak berdempetan, dan mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah khususnya yang protokol kesehatan," sebutnya.

Sejauh ini pihaknya belum ada rencana untuk menutup sementara pabrik rokok, dan hingga kini dia memastikan pabrik-pabrik rokok di asosiasi yang diketuainya tidak ditemukan kasus serupa dengan yang terjadi di pabrik rokok Sampoerna.

Baca Juga Dideportasi, Pasangan Bule Rusia Jual Motor Seharga 2 Juta