Hari-Hari Terakhir Cut Nyak Dien di Pengasingan

Hari-Hari Terakhir Cut Nyak Dien di Pengasingan
Cut Nyak Dien

Heboh.com, Jakarta - Nyalakan semangat KEMERDEKAAN di bulan Agustus dengan Mengenang Para Pahlawan dan Perjuangan Mereka. Siapa yang tidak mengenal Cut Nyak Dien? Salah satu Pahlawan Nasional ini terkenal sebagai pejunag wanita dari tanah Aceh.

Bersama suaminya Teuku Umar, beliau berjuang keras untuk membasmi penjajahan Belanda hingga umurnya seudah senja. Namun, apakah kalian tahu jika Cut Nyak Dien menghabiskan sisa hidupnya dalam pengasingan Belanda di Sumedang, Jawa Barat? Seperti apa kisahnya? Yuk simak di sini!

Setelah ditinggal gugur suaminya, Cut Nyak Dien memimpin pasukan kecilnya berperang di Meulaboh. Namun, karena kondisi beliau yang telah renta, pasukan Cut Nyak Dien dapat dikalahkan oleh Belanda. Beliau kemudian di bawa ke Banda Aceh dan dirawat di rumah sakit. Tapi karena kegigihannya, beliau masih bisa tetap melakukan kontak dengan pasukan Aceh.

Baca yuk! Bukan Kartini, Ternyata Pendiri Sekolah Perempuan Pertama adalah Dewi Sartika

Untuk menghentikan pergerakan Cut Nyak Dien, beliau kemudian diasingkan ke Sumedang, berama dua tahanan lainnya. Cut Nyak Dien diserahkan ke Bupati Sumedang, dengan Belanda merahasiakan identitas Cut Nyak Dien. Karena sang Bupati melihat Cut Nyak Dien sebagai orang yang taat beragama dan tidak pernah melepas tasbihnya, beliau tidak diserahkan ke penjara melainkan ke rumah H.Ilyas yang merupakan tokoh agama di sana. 

Di tempat barunya, masyarakat sekitar terpukau dengan Cut Nyak Dien. Pasalnya Cut Nyak Dien sangat piawai dalam menghafalkan ayat Al-Qur'an. Hingga akhir hayatnya, Belau kemudian mengajarkan ilmu agama kepada masyarakat di sekitarnya.Hingga Indonesia merdeka, rakyat Sumedang tidak mengetahui bahwa beliau adalah Cut Nyak Dien. 

Cut Nyak Dien wafat di Sumedang pada 6 November 1908, namun makamnya baru diketahui secara pasti pada tahun 1960 saat Pemda Aceh melakukan penelusuran. Cut Nyak Dien pun diberi gelar "Ibu Perbu (Ibu Ratu) dari Negeri Seberang" oleh rakyat Sumedang karena kepiawaiannya mengajarkan ilmu agama. 

Ini adalah foto fenomenal terakhir Cut Nyak Dien di tempat pengasingannya di Sumdang. Terlihat beliau duduk di tengah dengan kondisi yang memang sudah dipenuhi gangguan kesehatan. Foto ini diunggah oleh Perpustakaan Nasional.