Karena Virus Corona, Harga Jahe Lebih Mahal Dari Ayam

Karena Virus Corona, Harga Jahe Lebih Mahal Dari Ayam
Harga jahe melonjak karena adanya isu virus corona

Heboh.com, Jakarta - Diketahui sudah ada dua WNI yang terjangkit virus corona. Masuknya virus corona ke Indonesia rupanya memberikan dampak ke berbagai lini kehidupan. Seperti harga-harga komoditas kesehatan melambung tinggi kemudian diikuti komoditas lainnya pun ikut naik. Setelah kenaikan harga masker dan hand sinitizer, kini giliran jahe dan temulawak yang harganya ikut melonjak. Dua rempah-rempah ini diburu lantaran masyarakat mulai membuat ramuan demi meningkatkan daya tahan tubuh. 

Kenaikan harga terjadi lantaran masyarakat panik karena adanya kabar virus corona. Masyarakat berbondong-bondong membuat ramuan dari rempah-rempah demi meningkatkan daya tahan tubuh. Beberapa komoditas yang naik yakni jahe merah, temulawak, dan lengkuas. Harga rempah-rempah ini melonjak baik di pasar tradisional, pasar modern, hingga ke toko online. Harganya bahkan melebihi harga daging ayam. 

Jika rata-rata harga ayam di pasar dijual sekitar Rp 25.000 per kilogram atau Rp 30.000 per ekor, sementara harga temulawak sudah mencapai Rp 60.000 per kg. Harga temulawak ternyata bisa membeli dua ekor ayam saat ini. Jenis rempah-rempah lainnya pun ikut melonjak, seperti lengkuas dan jahe merah. Masing-masing harga yang ditawarkan untuk rempah-rempah ini ditawarkan di harga Rp 65.000 dan Rp 95.000 per kg. 

Atas hal ini, Presiden Joko Widodo mengingatkan para menterinya agar membuat terobosan yang bisa mengantisipasi merebaknya virus corona. Jokowi menyampaikan hal ini saat memberi arahan dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan di Istana Negara, pada Rabu (4/3). 

Jokowi meminta jajarannya untuk tak menganggap fenomena virus corona sebagai hal yang biasa. Efek yang ditimbulkan dari merebaknya virus corona suah mengenai semua lini, akibatnya aktivitas ekonomi dan investasi terkena dampaknya. Jokowi pun mengingatkan padajajarannya, khususnya Menteri Perdagangan agak tak mempersulit masuknya bahan baku ke Indonesia. Mengingat banyak bahan baku berasal dari China yang saat ini ekspornya terhenti.