Pengkhianatan Teuku Umar yang Membawa Berkah untuk Indonesia

Pengkhianatan Teuku Umar yang Membawa Berkah untuk Indonesia
Teuku Umar

Heboh.com, Jakarta - Nyalakan semangat KEMERDEKAAN di bulan Agustus dengan Mengenang Para Pahlawan dan Perjuangan Mereka. Perjuangan untuk Indonesia merdeka melawan para penjajah tentu tidaklah mudah. Pertumpah darahan pun harus terjadi dan kita juga harus rela kehilangan para pejuang-pejuang tangguh yang gugur di medan perang.

Salah satu pahlawan yang berjuang melawan penjajah, khususnya di Aceh adalah Teuku Umar. Nama Teuku Umar mungkin sudah sering terdengar di telinga kita. Beliau bersama istrinya Cut Nyak Dien adalah salah satu pejuang dari Aceh yang terkenal dengan taktik jitunya dalam berperang. Namun ternyata tersimpan fakta menarik tentang beliau.

Dikisahkan ternyata Teuku Umar pernah membelot dari Indonesia dan bergabung dengan tentara Belanda. Penasran seperti apa kisahnya?

Teuku Umar yang lahir pada tahun 1854 ini memang merupakan musuh bebuyutan Belanda. Ketika perang Sabil pada, beliau begitu gencar diburu oleh pasukan Belanda. Namun tersebar kabar bahwa pada tahun 1893 Teuku Umar menyerahkan diri kepada Belanda. 

Kabar itu ternyata benar adanya, Belanda pun mengangkat Teuku Umar sebagai Panglima dan diberi gelar, Teuku Johan Pahlawan. Teuku Umar pun diberi pasukan tentara yang berisi 250 orang. 

Baca yuk! Mohammad Roem, Tokoh Berjasa dalam Memperjuangkan Kedaulatan RI di Mata Dunia

Ternyata ketika berperang, Teuku Umar terlihat seperti setengah-setangah melawan pasukan Indonesia. Terkuak, ternyata selama ini Teuku Umar membelot dari Indonesia adalah bentuk dari siasat perang dirinya. 

Pada tahun 1896 setelah dirinya dan pasukannya memiliki banyak amunisi dan persenjataan perang yang banyak serta uang berjumlah 80.000 Gulden, Teuku Umar berbalik menyarang pasukan Belanda. 

Peristiwa itu sekarang dikenal dengan nama Het verraad van Teukoe Oemar atau pengkhianatan Teuku Umar. Akibat aksi beliau, semangat juang rakyat Aceh pun menjadi membara. Bahkan ketika Perang Sabil masih berlangsung, Belanda kewalahan menghadapi pasukan Teuku Umar.