Penyesuaian Tradisi dan Ibadah Selama Ramadhan di Tengah Pandemi Corona

Penyesuaian Tradisi dan Ibadah Selama Ramadhan di Tengah Pandemi Corona
Shalat Tarawih

Heboh.com, Jakarta - Ada yang berbeda dengan Ramadhan tahun ini. Bulan suci Ramadhan tahun ini bertepatan di saat Indonesia harus berjuang menghadapi pandemi virus corona COVID-19. Sejumlah daerah di Indonesia pun merombak aturan hingga melakukan penyesuaian tradisi yang berjalan setiap bulan puasa. Berikut perubahan yang dilakukan pada bulan Ramadhan tahun ini!

Kementerian Agama melarang masyarakat melaksanakan tarawih. Salat tarawih dapat dilakukan di rumah saja selama masa pandemi virus corona. Hal tersebut guna mencegah penyebaran virus corona. Sebelumnya, kegiatan salat berjamaah termasuk salat jumat di masjid juga telah dilarang. 

Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman melarang berbagai acara munggahan warga. Tradisi ini biasanya dilakukan dengan berkumpul bersama sebelum memasuki hari pertama puasa. Pada tahun ini, tradisi munggahan harus ditiadakan. Meskipun sebenarnya tradisi ini paling ditunggu oleh warga Tasikmalaya yang akan berkumpul di pantai saat munggahan. Namun demi pemekan penyebaran virus corona, tradisi ini harus ditiadakan untuk sementara. 

Baca Juga: 
Fakta Tentang Aturan Larangan Mudik yang Ditetapkan Jokowi
Meme Kocak Menyambut Ramadan yang Bikin Ngakak

Warga muslim di Sumedang, Jawa Barat memiliki tradisi munggahan gembrong liwet. Biasanya dalam tradisi ini warga Desa Citali berkumpul di lapangan, memasak nasi liwet dan menyantap bersama-sama. Liwetan ini bahkan sudah diadaptasi oleh masyarakat diluar Sumedang. Kebanyakan menyebut liwetan untuk acara kumpul-kumpul dan makan nasi liwet bersama-sama. Namun tahun ini tradisi itu harus ditiadakan.

Pemerintah Kabupaten Pekalongan meminta warga untuk menjalankan salat tarawih di rumah. Pemerintah juga mengimbau masyarakat meniadakan acara perkumpulan massa seperti sahur on the road atau buka bersama.