WHO Ingatkan Bahaya Herd Immunity Jika Jokowi Ingin Berdamai dengan Corona

WHO Ingatkan Bahaya Herd Immunity Jika Jokowi Ingin Berdamai dengan Corona
Joko Widodo

Heboh.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo tampaknya harus memikirkan ulang rencana untuk meminta masyarakat Indonesia 'berdamai' dengan virus corona selama vaksin yang efektif belum ditemukan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengutuk konsep herd immunity, atau kekebalan kelompok yang mulai digaungkan berbagai negara dalam mengelola pandemi COVID-19. 

Menurut direktur eksekutif program kedaruratan kesehatan WHO, Dr. Michael Ryan, negara-negara yang berpikir bahwa 'berdamai' dengan virus corona akan secara ajaib menciptakan kekebalan kelompok merupakan pemikiran yang keliru. 

Baca Yuk!
The World Of The Married Episode 16 Sukses Raih Rating Tertinggi Drakor
Minta Maaf Sambil Menangis, Indira Kalistha: Aku Tahu Aku Salah!

Langkah-langkah untuk melonggarkan lockdown di mana pemerintah suatu negara belum benar-benat melakukan sesuatu dalam memerangi COVID-19 disebutnya sangat berbahaya. Dr. Ryan menjelaskan, konsep herd immunity sejatinya digunakan untuk menghitung berapa banyak vaksin yang harus disebar di suatu populasi untuk melindungi orang-orang yang tidak divaksinasi. 

"Kita perlu hati-hati saat menggunakan istilah-istilah ini di sekitar infeksi alami pada manusia. Karena hal ini justru dapat menyebabkan akibat yang sangat brutal, yang tidak menempatkan orang, kehidupan, dan penderitaan di tempat semestinya," kata Dr. Ryan dikutip dari The Hindu, Minggu (17/5).

Seperti yang sudah diberitakan, Presiden Joko Widodo pada Kamis (7/5), sempat mengisyaratkan kepada masyarakat untuk bisa hidup berdampingan dengan COVID-19 selama vaksin belum ditemukan. Kendati demikian, kebijakan PSBB masih belum dicabut. Pemerintah dikatakan tengah mempertimbangkan pelonggaran.