NASA: Manusia Bisa Hidup dan Kerja di Bulan Pada Tahun 2030

NASA: Manusia Bisa Hidup dan Kerja di Bulan Pada Tahun 2030

Heboh.com Jakarta - Manusia akan segera bisa hidup di Bulan dalam waktu dekat. Setidaknya Badan Antariksa Amerika Serikat NASA memperkirakan bisa terjadi dalam dekade ini.

“Pastinya, pada dekade ini kita punya orang yang hidup dalam masa tertentu, tergantung seberapa lama kita di permukaan. Mereka punya habitat, mereka akan punya penjelajah darat” ujarnya pada Kamis (24/11). “Kami akan kirim orang ke permukaan,mereka tinggal disana dan melakukan sains” tambahnya.

Baca Juga!
Naik Motor Trail, Aksi Graham Jarvis di Kantor Pemda Kalsel Jadi Sorotan Netizen
Tak Hanya Jenderal Sederhana dan Bersahaja, Yehu Wangsajaya Merubah Stigma Hedonisme Polri

Kemungkinan tersebut disebutkan oleh Howard Hu, pemimpin program Orion NASA. Dia mengawasi penggunaan pesawat ruang angkasa Orion dalam misi Artemis.

Namun Howard Hu tidak menjelaskan bagaimana cara manusia hidup di Bulan atau berapa lama bisa tinggal di sana, dikutip dari Mashable, Rabu (23/11/2022).

Pada 16 November 2022, roket Artemis berhasil lepas landas setelah beberapa bulan mengalami penundaan. Dengan penerbangan uji coba terjadi jelang misi masa depan lain terkait mengirim manusia ke Bulan.

Pada 2024, pesawat Artemis 2 akan bertugas membawa manusia ke orbit Bulan. Berikutnya tahun 2025 akan ada manusia yang menginjakkan kaki di Bulan setelah beberapa dekade.

Pentingnya membawa manusia ke Bulan menurut Howard karena lebih banyak misi ilmiah dilakukan di sana. Dia mengatakan bergantung pada berapa lama di permukaan Bulan, manusia akan bisa hidup, memiliki habitat bahkan menjelajahi permukaan.

"Itu yang sedang dikerjakan di NASA, jadi kami tidak hanya bisa bekerja mengantarkan orang ke Bulan, namun membawanya ke permukaan Bulan, mereka masih harus memiliki infrastruktur," jelasnya. "Pada akhirnya, lebih dari sekedar hidup ini tentang sains dan aspek geologisnya".

Program Artemis ini diharapkan bisa menjadi batu loncatan sebelum proyek ambisius memboyong manusia ke Mars. Howard menyebut Artemis sebagai 'langkah pertama yang diambil untuk mencapainya'.

"Sangat penting bagi kita belajar sedikit di luar orbit Bumi dan kemudian melakukan langkah besar saat menuju Mars," kata Howard.