Hajar Aswad, dari Sejarah hingga Keistimewaannya

Hajar Aswad, dari Sejarah hingga Keistimewaannya
Hajar Aswad

Heboh.com, Jakarta - Hajar Aswad, batu yang terletak di Kabah merupakan batu yang mulia dan memili banyak sekali sejarah dan keistimewaannya. Umat muslim yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, pasti tak ingin melewatkan momen untuk menyentuh Hajar Aswad. Dari hadis dan riwayat kita bisa mempelajari seluk beluk Hajar Aswad seperti berikut.

Baca Yuk!
Potret Masjid Masjid Tertua di Dunia
Potret Masjid Agung Cologne, Masjid Terbesar dan Termegah di Eropa

Diyakini sebagai batu yang berasal dari surga dalam Islam, Hajar Aswad secara harfian merupakan gabungan dari dua kata. "Hajar" yang berarti batu dan "Aswad" yang berarti hitam.

Hajar Aswad diturunkan langsung oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Ismail, anak Nabi Ibrahim ketika Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah swt. untuk membangun Kabah. Ketika akan menempatkan Hajar Aswad, keduanya terlebih dahulu menggendongnya sembari mengelilingi (thawaf) bangunan Kabah sebanyak tujuh putaran. Kemudian, Hajar Aswadpertama kali diletakkan pada salah satu sisi Kabah oleh Nabi Ibrahim.

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Hajar Aswad turun dari surga padahal batu tersebut begitu putih lebih putih daripada susu. Dosa manusialah yang membuat batu tersebut menjadi hitam”.

Mengusap dan mencium Hajar Aswad hukumnya sunah karena sesuai dengan HR Bukhari, Ummar bin Khattab pernah melihat Rasullullah saw. selalu mencium Hajar Aswad setelah thawaf. Menyentuh dan mencium Hajar Aswad saat ibadah umrah atau haji, semata-mata mengikuti tuntunan Nabi Muhammad saw., bukan menyembah batu.

Terletak tepat pada Ka'bah di bagian timur laut yang merupakan sudut pertama yang dibangun Nabi Ibrahim AS., Hajar Aswad merupakan batu dengan posisi paling mulia di dunia. Juga sesuai dengan keterangan Ibnu Abbas RA atas sabda Rasullullah saw. tentang Hajar Aswad, batu ini akan menjadi saksi pada hari kiamat kelak.