Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Bantar Gebang, Bisa Hasilkan 30 Megawatt

Heboh.com Jakarta - Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang saat ini mencapai 40 meter. Ketinggian tersebut pun setara dengan gedung 16 lantai. Jumlah sampah yang masuk ke TPST Bantargebang itu pun tetap tinggi meski sudah dirapihkan, padahal kondisi tersebut meningkatkan risiko longsor sampai kerusakan beberapa fasilitas pendukung seperti jalan hingga saluran air.

Beruntungnya, pemerintah sudah menyiapkan PLTSA Merah Putih, PLTSA ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan 30 megawatt listrik. Dengan menggunakan teknologi termal, mereka membakar sampah yang seusai. Lalu hasil pembakarannya akan menghasilkan uap. Uap yang dihasilkan tersebutlah yang akan menggerakan turbin untuk menghasilkan listrik.

Baca Juga!
Kasus Perselingkuhan Kian Marak, PNS Bisa Auto Dipecat hingga Turun Jabatan
Beredar Video Anjing Diseret di Makassar, Aliansi Peduli Hewan Indonesia Turun Tangan

Alat utama yang digunakan PLTSa untuk mengonversi sampah menjadi listrik terbagi menjadi empat yaitu bunker yang terbuat dari concrete, ruang bakar yang terdiri dari boiler system reciprocating grate yang mampu membakar sampah dengan suhu diatas 9.500°C dengan tujuan untuk mengurangi residu gas buang yang mencemari lingkungan, sistem pengendali polusi, dan juga unit steam turbin pembangkit listrik.

Namun sayangnya, Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur (OREM) BRIN, Haznan Abimanyu, menilai kinerja pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, sudah berhasil, tapi belum optimal. Menurut dia, PLTSa tersebut masih berada di skala pilot plant skala kecil. Perlu langkah lanjutan untuk mengoptimalkan PLTSa yang diresmikan pada 2019 itu

Oleh sebab itu, kita pun harus turut berperan dengan mengurangi sampah yang kita hasilkan. Caranya bisa dengan memilih produk yang sustain dan bisa digunakan secara berulang seperti kantong belanja, tumblr, dan masih banyak lagi.

Nah, disini siapa nih yang baru tau teknologi PLTSa ini?