Buntut Permasalahan Hak Cipta, Indro Warkop Sebut Warkopi Terancam Pidana 4 Tahun

Buntut Permasalahan Hak Cipta, Indro Warkop Sebut Warkopi Terancam Pidana 4 Tahun

Heboh.com, Jakarta – Beberapa waktu lalu, kemunculan grup Warkopi yang disebut-sebut sebagai parodi Warkop DKI, menghebohkan publik. Kemunculan mereka sempat diprotes oleh Indro, satu-satunya anggota Warkop DKI yang tersisa. Terkait hal itu, Indro Warkop memberi penjelasan dalam video podcast Deddy Corbuzier yang diunggah di Youtube.

Indro Warkop menjelaskan bahwa dirinya tak keberatan mengenai kemiripan tiga anggota Warkopi dengan Warkop DKI. “Aku nggak pernah mempersoalkan kempiripan, Pak. Gue juga tau Tuhan yang kasih itu. Enggak, aku nggak mempermasalahkan itu” ujar Indro Warkop kepada Deddy Corbuzier. Yang sebenarnya dipermasalahkan oleh Indro adalah brand, yang meliputi wajah Indro, Dono, Kasino, nama “Warkop”, dan logo.

Indro Warkop sendiri mengaku ketiga anggota Warkopi belum pernah sekalipun menemui dirinya. Meski begitu, salah satu anggota Warkopi pernah menghubunginya melalui chat. Saat bertukar pesan, Indro Warkop sudah mengarahkan agar mereka tidak memakai nama “Warkop” sebagai identitas grup, karena nama tersebut sudah terdaftar sebagai brand dan memiliki HAKI (Hak Kekayaan Intelektual). Namun, saran tersebut tak digubris oleh grup Warkopi.

Baca Yuk!
Indro Warkop Ingin Warkopi Berhenti dan Meminta Izin Langsung
Hormati Indro Warkop, Warkopi Hentikan Semua Kegiatan dan Hapus Konten

Hal yang membuat Indro Warkop kemudian kaget dan memilih diam adalah, apa yang dilakukan Warkopi ternyata memilki efek pidana, tak hanya perdata saja. Hukumannya paling lama 4 tahun penjara dan atau denda Rp 2 miliar. Hal tersebut ia ketahui dari pernyataan Dirjen HAKI. Mendengar hal tersebut, Indro Warkop merasa sedih. Sementara itu, lembaga Warkop DKI kini sedang menjalin kerjasama eksklusif dengan PT. Falcon. Hal itu tentu menjadi polemik baru.

Indro Warkop mengungkap bahwa kemungkinan besar ada manajemen di balik grup Warkopi. Pasalnya, ketiga anggota Warkopi berasal dari individual yang terpisah, akan sulit untuk mereka bergabung dan mencari satu sama lain. Selain itu, Indro Warkop juga merasa segala sesuatunya sangat terorganisir. “Logikanya mereka ini dari sendiri-sendiri, tiba-tiba ada yang menyatukan mungkin nggak sih,  atau tiba-tiba salah satu menyatukan diri dengan mereka yang terpisah jauh” ujar Indro. “Itu satu. Kedua, keliatan banget ter-manage” ungkap Indro Warkop.

Alasan Indro Warkop terkesan ngotot membuat hak cipta untuk anak-anak, karena bagi Indro hanya itu yang bisa ia wariskan secara wujud kepada anak-anak Indro, Dono dan Kasino. Ia pun bercerita mengenaI anak terakhir Dono, Satrio, yang tak pernah mengenal bapaknya. Pada saat Dono meninggal, Satrio masih berusia sekitar 5 atau 6 tahun. Semenjak Warkop DKI mempunyai hak cipta, anak-anaknya akhirnya bisa mendapat uang sebagai hasil dari usahanya tersebut.

"Subsidi dari gue berapa sih dulu, paling Rp500 ribu per bulan. Tiba-tiba mereka terima uang, bisa beli motor, bisa beli mobil meski bukan yang mewah. Nangis enggak tuh anak? Gila, gue enggak kenal bapak gue, tapi bapak gue masih kirimin gue duit, masih kasih gue untuk sekolah,” Indro menceeritakan. "Betapa bahagianya gue. Usaha gue cuma sepele aja, mudah-mudahan nanti bisa jadi rezekinya anak-anak," sambung Indro.