Puisi 'Aku' Chairil Anwar Terpampang di Stasiun KRL Seoul Korea Selatan

Puisi 'Aku' Chairil Anwar Terpampang di Stasiun KRL Seoul Korea Selatan

Heboh.com Jakarta - Puisi 'Aku' karya sastrawan Indonesia, Chairil Anwar terpampang di stasiun kereta bawah tanah Kota Seoul, Korea Selatan.

Dalam unggahan di akun resmi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Korsel @kbriseoul tampak puisi 'Aku' berada di dekat pintu.

Baca Juga! 
Pameran Tunggal Arkiv Vilmansa "SEMESTA ARKIV" Hadirkan Eksplorasi Seni, Teknologi, dan Kemanusiaan di Galeri Nasional
Keren! Artwork Seniman Ryo Laksamana Tampil di Panggung Linkin Park: From Zero World Tour

Puisi 'Aku' karya Chairil Anwar ditampilkan dalam dua bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Korea.

Puisi tersebut berada di Stasiun Yeouido Jalur 5 Peron 8-2 dan 8-3 dan Stasiun Gangnam Jalur 2 Peron 3-3 dan 3-4.

"Kalau sampai waktuku. 'Ku mau tak seorang'kan merayu. Tidak juga kau," tulis puisi di stasiun bawah tanah Korsel.

Lebih lanjut, KBRI Seoul mengatakan keberadaan puisi Aku di stasiun bawah tanah Korsel merupakan kolaborasi Kedutaan Besar berbagai negara dan Pemerintah Kota Seoul dalam Program Puisi Multinasional.

Keberadaan karya Chairil Anwar juga merupakan perluasan program penayangan puisi Korea pada subway yang sudah dimulai sejak 2008.

Dalam rangka mempromosikan literatur Indonesia, Kuasa Usaha Ad Interim RI Seoul, Zelda Wulan Kartika, menjelaskan arti puisi "Aku" dalam Program Arirang TV.

Zelda mengatakan pesan universal puisi 'Aku' yakni soal keberanian dan tekad hidup. Makna ini bisa dipahami berbagai budaya, termasuk masyarakat Korea.

Indonesia dan Korsel memang memiliki hubungan yang dekat. Keakraban ini tercermin saat kedua kepala negara saling berkunjung di tahun-tahun sebelumnya.