Grand Final Pitching Pikiran Terbaik Negeri 2025: Panggung Inovasi Sosial Anak Negeri

Grand Final Pitching Pikiran Terbaik Negeri (PTN) 2025 menjadi ajang lahirnya inovasi sosial anak negeri. Digelar oleh Yayasan BUMN di Jakarta, acara ini mempertemukan ribuan peserta, menghadirkan ide-ide solutif, serta menyalurkan grants lebih dari Rp3 miliar bagi wirausaha sosial dan inovator muda Indonesia.

Grand Final Pitching Pikiran Terbaik Negeri 2025: Panggung Inovasi Sosial Anak Negeri

Heboh.com Jakarta — Yayasan BUMN menyelenggarakan Grand Final Pitching Pikiran Terbaik Negeri (PTN) 2025 di Ballroom Unika Atma Jaya, Jakarta. Acara ini menjadi puncak rangkaian program inovasi sosial dengan kehadiran lebih dari 1.500 peserta secara daring maupun luring. Hadir pula Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Hattari, pimpinan Microsoft Indonesia, Yayasan Bakti Barito, serta berbagai mitra strategis.

“Menpora mendukung penuh agar anak muda Indonesia mampu mengembangkan social investment mindset. Semangat inilah yang akan menjadi kebanggaan kita,” ujar Dito Ariotedjo.

Dari lebih 2.000 pendaftar, terpilih 20 wirausaha sosial, 3 finalis ideation, dan 3 inovasi berbasis Artificial Intelligence (AI) penerima grants untuk tampil di Grand Final. Mengusung semangat “Mempertemukan Wirausaha Sosial, Membangun Dampak, Merayakan Solusi”, PTN menegaskan peran ide-ide generasi muda sebagai motor perubahan. “Transformasi lahir dari tiga hal: inovasi, kolaborasi, dan dampak,” kata Syafuan, Ketua Yayasan BUMN.

Program ini dipandang sebagai gerakan kolektif lintas pemangku kepentingan. Rabin Hattari menegaskan, “Anak bangsa di sini akan melahirkan dampak global. Apa yang lahir dari ide akan berkembang menuju pengakuan internasional.” Sementara itu, Pahala Mansury, Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Investasi Strategis, menekankan pentingnya keberlanjutan: “Ide saja tidak cukup, harus difasilitasi, diimplementasikan, dan dijaga keberlanjutannya.”

Fokus PTN 2025 meliputi kesehatan ibu dan anak, kesehatan mental, ketahanan pangan, ekonomi hijau dan biru, pengelolaan limbah, pemberdayaan perempuan dan pemuda, serta inklusi digital. Bersama Microsoft melalui ElevAIte, lahir kategori khusus inovasi AI. Selain pitching, audiens juga menikmati Exhibition karya finalis.

Puncak acara berlangsung di Awarding Night dengan penghargaan untuk 20 wirausaha sosial, 3 ideation, dan 3 inovator AI. Tiga wirausaha terbaik diraih oleh Herlens (1), Agridea (2), dan Gawirea (3). Ada pula penghargaan Favorit Audiens untuk Doctor Tool, serta Favorit Media Sosial untuk Ravelware. Secara total, Yayasan BUMN menyalurkan lebih dari Rp3 miliar++ impact grants.

Penjurian melibatkan tokoh lintas sektor seperti Tasya Kamila (Green Movement), Dr. Ray W. Basrowi (Health Collaborative Center), Gita Syahrani (Koalisi Ekonomi Membumi), Saskia P. Tjokro (ANGIN Advisory), Sudono Salim (Jejakin), serta perwakilan VC Firms BUMN.

Setelah Grand Final, para penerima grants akan menjalankan implementasi proyek selama tiga bulan, dilanjutkan penyusunan impact report yang dipresentasikan pada Final Showcase Desember 2025.

Yayasan BUMN mengapresiasi seluruh mitra pendukung, mulai dari sustainability partners hingga VC partners, yang memperkuat ekosistem PTN. Program ini bukan sekadar ajang ide, melainkan ekosistem yang menumbuhkan wirausaha sosial dari gagasan hingga aksi nyata, sembari menghubungkan mereka dengan berbagai pemangku kepentingan. Dengan itu, Yayasan BUMN meneguhkan komitmennya mendukung inovasi sosial yang bermanfaat, memberdayakan generasi muda, serta menjaga keseimbangan alam dalam semangat Membangun Jiwa, Raga, dan Alam untuk Indonesia.