Kronologi Perseteruan Geprek Bensu vs I Am Geprek Bensu

Kronologi Perseteruan Geprek Bensu vs I Am Geprek Bensu
Ruben Onsu

Heboh.com, Jakarta - Buat kalian pecinta kuliner pasti nama Geprek Bensu sudah tak asing lagi buat kalian. Produk waralaba yang dimiliki oleh Ruben Onsu ini memang populer banget di kalangan pecinta ayam dan makanan pedas. Pastinya pernah dengar juga dong nama I Am Geprek Bensu.

Kalau sebelumnya kalian mengira Geprek Bensu dan I Am Geprek Bensu itu sama, kalian salah. Nama boleh sama, namun pemiliknya berbeda. Geprek Bensu milik Ruben, sedangkan I Am Geprek Bensu dari PT Ayam Geprek Benny Sujono. Bahkan, ada perseteruan bertahun-tahun loh antar pemiliknya yang kini sudah menemukan akhir dari masalahnya.

Begini kronologinya yang dilansir dari Kompas.tv berdasarkan Jawaban PT Ayam Geprek Benny Sujono atas gugatan Ruben dalam dokumen putusan Pengadilan Niaga PN Jakarta Pusat.

Baca Yuk!
Ternyata Dekat Dengan Michelle Ziudith, Syifa Hadju Unggah Foto Berdua
Pasangan Artis yang Tetap Hidup Bahagia Meski Pernikahannya Sempat Diterpa Gosip

Dua pengusaha dari PT Ayam Geprek Benny Sujono, Yancent Kurniawan dan Stefani Livinus, mendirikan I Am Geprek Bensu di April 2017. Mereka meminta Jordi Onsu menjadi menajer operasionalnya. Jordi lalu menawarkan sang kakak, Ruben Onsu, menjadi duta promosi, yang akhirnya disetujui oleh sang pemilik.

Setelah ditunjuk sebagai duta promosi, Ruben meminta satu karyawannya untuk diperkerjakan di bagian dapur. Sekitar Agustus 2017, Ruben mengajak karyawan itu bergabung di bisnis ayam gepreknya sendiri yang diberi nama Geprek Bensu. Lalu Ruben melarang pihak Yancent menggunakan nama Bensu pada bisnis mereka.

Setahun kemudian, Ruben Onsu mendaftarkan nama Bensu sebagai singkatan namanya, Ruben Samuel Onsu, pe pihak Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Agustus 2019, Ruben menggugat PT Ayam Geprek Benny Sujono atas penggunaan nama Bensu. Tak terima, dengan pihak PT Ayam Geprek Bensu pun melakukan gugatan balik.

Januari 2020, PN Niaga Jakarta Pusat menolak kasasi Ruben dan memperkuat putusan PN Niata Jakarta Pusat. Penolakan tersebut tertuang dalam putusan MA dengan nomor perkara 57/Pdt.Sus-HKI/Merek/2019/PN Niaga Jkt.Pst. yang disampaikan melalui laman resmi Direktori Putusan Mahkamah Agung RI, Kamis (11/6).