Melihat Potret Lukisan Terkenal di Seluruh Dunia

Melihat Potret Lukisan Terkenal di Seluruh Dunia

Heboh.com, Jakarta - Lukisan adalah sebuah karya seni yang dibuat oleh para pelukis menggunakan berbagai media. Kerap kali, sebuah lukisan diartikan secara berbeda-beda oleh setiap orang yang memandangnya. Tergantung dari perspektif masing-masing  individu saat dihadapkan dengan sebuah karya. Para pelukis biasanya terinspirasi dari berbagai hal atau bahkan tempat, sosok seseorang, keadaan atau sebuah situasi, dan lain sebagainya. Sebuah lukisan juga biasanya tersusun dari banyak elemen, sesuai dengan pemikiran dan imajinasi si pelukis itu sendiri. Maka dari itu, lukisan sebagai karya seni memang untuk dinikmati dan diapresiasi. Berikut adalah deretan lukisan yang terkenal di seluruh dunia:

1. Mona Lisa 

Source: Wikipedia

Siapa sih yang tidak kenal dengan lukisan satu ini? Lukisan potrait yang paling iconic dan dikenal seluruh dunia. Mona Lisa adalah lukisan karya Leonardo da Vinci pada jaman Renaisans tahun 1517. Lukisan Mona Lisa dibuat menggunakan media cat minyak diatas kayu poplar. Dalam bahasa Italia, Mona berarti Nyonya, dan Lisa merujuk pada nama orang yang diyakini adalah sosok perempuan bernama Lisa Gherardini. Lukisan Mona Lisa menggambarkan lukisan perempuan yang tatapannya menuju pengunjung dengan ekspresi yang sering dideskripsikan sebagai enigmatik atau misterius. Kini, lukisan Mona Lisa menjadi hak milik pemerintah Prancis dan dipajang di museum Louvre (Musée du Louvre), Paris. 

Baca Yuk!
Ria Papermoon, Pemilik Teater Boneka yang Tampil di Film AADC
Tekuni Hobi Melukis, Karya SBY Banjir Pujian

2. The Last Supper

Source: leonardodavinci.net

Masih dengan karya Leonardo da Vinci. Bahasa Indonesia 'The Last Supper' memiliki arti Perjamuan Terakhir, yang merujuk pada acara perjamuan makan malam terakhir Yesus bersama dengan murid-muridnya sebelum Dia disalib. Lukisan ini dibuat oleh da Vinci sekitar tahun 1495-1498 dengan menggunakan media dinding Gereja. Lukisan ini terbentang cukup besar dengan ukuran lebar 8,8 meter dan tinggi 4,6 meter. Lukisan 'The Last Supper' sempat disebut-sebut di dalam novel fiksi karya Dan Brown yang berjudul Da Vinci Code (2003). Hal ini membuat lukisan tersebut semakin terkenal kembali pada masanya. Untuk melihat karya da Vinci ini secara langsung, bisa mendatangi Santa Maria delle Grazie, Milan, Italia.

3. Starry Night

Source: vangoghgallery.com

Starry Night adalah lukisan karya Vincent van Gogh yang dilukis pada tahun 1889. Lukisan ini dibuat menggunakan media cat minyak diatas canvas. Starry Night memiliki nuansa pemandangan malam dengan bentuk dan sapuan warna yang unik. Itulah yang membuat lukisan ini terkenal di dunia dan membuat takjub para pecinta seni. Karya van Gogh satu ini mengisyaratkan sebuah emosi mendalam dengan pola-pola misterius. Sekilas, lukisan ini terlihat seperti pemandangan alam, tapi ternyata pada saat itu Van Gogh melukis ini dengan mengingat pemandangan malam hari dari jendela kamarnya di rumah sakit jiwa Saint-Rémy, Prancis. Kini, lukisan Starry Night dipajang di Museum of Modern Art, New York.

4. The Scream

Source: edvardmunch.org

Lukisan The Scream ini merupakan karya dari seorang seniman asal Norwegia bernama Edward Munch. Lukisan ini dibuat pada tahun 1893 dengan menggunakan media cat minyak, tempera, pastel, dan krayon di atas sebuah karton. Lukisan 'The Scream' memiliki aliran ekspresionisme, dengan menggambarkan wajah tersiksa seperti berteriak. Itu menjadi salah satu gambar seni yang paling iconic dan dipandang sebagai simbol kegelisahan kondisi manusia. Namun, nyatanya beberapa pengamat berkata bahwa, objek lukis tersebut ekspresif karena perubahan kondisi alam dan menutup kedua telinganya akibat mendengar jeritan alam.

5. The Persistence of Memory

Source: moma.org

Lukisan The Persistence of Memory dilukis oleh Salvador Dalí pada tahun 1931. Dali membuat ini menggunakan media cat minyak diatas canvas dan menjadi lukisan dengan aliran surealisme paling terkenal. terkadang, lukisan ini dsebut menggunakan nama lain, seperti "Melting Clocks" atau "The Soft Watches". Dimana menurut Josephine Dawn Adès, selaku sejarawan seni Inggris, mengartikannya sebagai jam tangan yang meleleh. Itu adalah simbol bawah sadar dari relativitas ruang dan waktu. Kini, lukisan The Persistence of Memory dipajang di Museum of Modern Art (MoMA), New York.