Mengenal Keunikan 'Honai', Rumah Adat Papua

Heboh.com, Jakarta - Hampir semua provinsi di Indonesia memiliki warisan dari kebudayaan dan daerah masing-masing. Tidak terkecuali dengan Provinsi Papua. Papua terletak di Indonesia bagian Timur dan didalamnyna terdapat berbagai warisan budaya dan adat istiadat. Papua sendiri memiliki dan mengayomi beberapa suku didalamnya, diantaranya ada Asmat, Dani, Momuna, dan Arfak. Sebagai warisan budaya, Papua memiliki rumah adat yang disebut dengan Honai.
Melansir dari adira.co.id, rumah adat Papua 'Honai' memiliki kemiripan dengan jamur yang berukuran besar dan berbentuk bundar. Atap rumah kayu yang berisikan tumpukan jerami atau ilalang tersebut memang sengaja dibentuk menyerupai kerucut. Berbeda dengan tipe rumah lain yang dibangun secara melebar, rumah Honai terkenal akan ruangannya yang sempit dan tidak berjendela.
Baca Yuk!
Mengenal Keunikan Rumah Adat Batak Toba
Mengenal Baju Adat Asal Indonesia Tengah: Bali dan Gorontalo
Source: adira.co.id
Honai ini sendiri merupakan rumah adat dari suku Dani yang tinggal di Lembah Baliem, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Melansir dari laman resmi Indonesia.go.id, keberadaan rumah adat Honai ini bisa ditemukan di lembah-lembah dan pegunungan pulau Papua, tepatnya di ketinggian 1.600 hingga 1.700 meter di atas permukaan laut.
Suku Dani yang tinggal di Lembah Baliem-Papua, sampai sekarang masih mempertahankan tradisi dari nenek moyang mereka secara turun temurun, dengan tinggal di rumah adat. Kini, Honai juga sudah ditetapkan sebagai rumah adat dari Provinsi Papua. Honai memiliki ciri arsitektur yang khas dengan atap jerami atau ilalangnya.
Source: daenggassing.com
Ukuran rumah Honai termasuk kecil, yaitu hanya berkisar 5 meter persegi. Honai terdiri dari dua ruangan yang terpisah dalam dua lantai. Lantai pertama biasanya digunakan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dan lantai dua untuk tempat tidur atau beristirahat. Honai didesain dengan langit-langit yang cenderung rendah dan memiliki perapian, dengan maksud agar rumah tetap hangat dan dapat menahan suhu dingin di malam hari.
Fungsi lain dari Honai adalah untuk menyimpan hasil ladang, selain itu juga digunakan untuk menyimpan jenazah yang diawetkan atau bisa disebut juga dengan mumi. Di dalam Honai juga dapat digunakan untuk menyimpan hasil buruan dan senjata perang. Termasuk berbagai benda warisan dari leluhur dan simbol adat yang tersimpan.