Parah! Jalan Macet hingga 22 Jam di Jambi, Ikan Mati hingga Pasien Meninggal Dunia

Parah! Jalan Macet hingga 22 Jam di Jambi, Ikan Mati hingga Pasien Meninggal Dunia

Heboh.com Jakarta - Kemacetan lalu lintas di kawasan jalan Tembesi-Sarolangun, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, terjadi sangat parah pada Rabu (1/3). Kemacetan akibat padatnya truk angkutan batu bara yang terjadi pada hari itu berlangsung hingga 15 kilometer.

Kemacetan parah terjadi di jalan nasional ini sudah berlangsung 22 jam. Kondisi itu menyebabkan banyak kerugian, bahkan seorang pasien dalam ambulans dilaporkan meninggal dunia di tengah kemacetan itu.

Baca juga!
Tiga Pelajar di Makassar Diduga Tewas Akibat Dianiaya dan Dipaksa Minum Alkohol 96%
11 Kata Gaul Masuk KBBI, dari Pelakor hingga Wibu

“Ada ambulans yang membawa pasien, meninggal di situ. Dia ini mau ke Jambi, tetapi tidak tahu mau ke rumah sakit mana,” tutur salah satu warga.

Selain truk batubara, dan ambulans banyak juga mobil pribadi, mobil yang bawa ikan dan sayur serta lainnya yang tidak bisa melewati di jalan nasional itu.

Pedagang ikan, Doni, mengatakan ratusan kilogram ikan yang diangkutannya kini banyak yang mati sehingga mengalami kerugian akibat peristiwa ini.

"Kalau ini bukan lagi macet, tetapi tidak bergerak sama sekali. Ikan-ikan yang saya bawa banyak yang sudah mati," kata Doni.

Setelah kejadian ini, Gubernur Jambi Al Haris menyetop aktivitas truk pengangkut batu bara untuk melintas di jalan nasional. Kebijakan penyetopan itu dikeluarkan karena aktivitas truk pengangkutan batu bara membuat jalan macet sampai puluhan jam sehingga aktivitas ekonomi masyarakat lumpuh total.

"Mencermati terjadinya kemacetan di ruas Jalan Nasional Sarolangun-Batanghari, khususnya wilayah Batanghari tadi malam sampai hari ini. Saya mengambil langkah-langkah, pertama kami menghimbau kepada seluruh pemegang IUP atau pengusaha tambang untuk sementara waktu tidak mengadakan angkutan dari mulut tambang sampai ke jalan atau ke ruas jalan nasional itu untuk tidak menambah kemacetan yang terjadi," ujar Al Haris, Rabu (1/3).

Diketahui, berdasarkan pernyataan dari kepolisian, salah satu penyebab kemacetan lalu lintas adanya kepadatan truk angkutan batu bara. Diperkirakan ada sekitar 8.300 hingga 11.500 unit yang melewati jalan itu, karena belum adanya jalur khusus.

Selain itu, curah hujan yang tinggi juga mengakibatkan laju kendaraan lebih lambat.