Rohana Kudus, Wartawan Wanita Pertama Indonesia

Heboh.com, Jakarta - Nyalakan semangat KEMERDEKAAN di bulan Agustus dengan Mengenang Para Pahlawan dan Perjuangan Mereka. Usaha dalam memperjuangkan Indonesia merdeka sangatlah berat.

Perlwanan yang dilakukan pun bermacam-macam, ada yang terjun langsung ke medan perang, berdiplomasi, bahkan lewat sebuah tulisan dan orasi yang berapi-api. Salah satu tokoh yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui sebuah tulisan adalah Rohana Kuddus.

Beliau adalah seorang jurnalis yang dikenal karena tulisannya yang selalu membela kaum perempuan Bahkan Rohana juga didaulat sebagai wartawan wanita pertama Indonesia.

Rohana Kudus lahir di Koto Gadang, Kabupaten Agam, pada 20 Desember 1884. Ayahnya bernama Moehammad Rasjad Maharadja Sutan adalah seorang Hoofd Djaksa (Kepala Jaksa) di pemerintah Hindia Belanda, sedangkan ibunya bernama Kiam. 

Rohana Kudus sangat beruntung karena tumbuh di keluarga moderat yang gemar membaca. Karena hal itu dirinya mendapatkan akses untuk membaca berbagai buku berkat sang ayah. Walaupun dia tidak pernah sekolah, pendidikan dari ayahnya sangat berpengaruh di hidupnya. 

Rohana diketahui sangat peduli dengan kaum perempuan, khususnya bidang pendidikan. Rohana pun mendirikan Sekolah Kerajinan Amai Setia, sekolah kaum putri yang mengajarkan keterampilan. Perjalanan karier menulis Rohana dimulai di redaksi Oetoesan Melajoe, di Padang. Dia pun menjadi wartawan wanita pertama di sana. 

Di redaksi tersebut, Rohana pun semakin berkembang. Rohana menyampaikan keinginannya untuk membuat surat kabar yang dikhususkan untuk perempuan. Akhirnya muncullah redaksi Soenting Melajoe. Kata “Sunting” berarti perempuan dan “Melayu” mewakili nama wilayah mereka. dapat dikatakan jika surat kabar ini diperuntukan bagi perempuan di seluruh tanah Melayu. 

Selama masa hidupnya, tulisan Rohana memang fokus kepada perempuan. Dirinya ingin mengajal kaum perempuan utnuk terus maju. "Aku ingin berbuat lebih banyak lagi untuk menolong kaum perempuan,” Tulis Rohana.