Waspada Virus Nipah Dikhawatirkan Menjadi Pandemi Baru Di Asia

Waspada Virus Nipah Dikhawatirkan Menjadi Pandemi Baru Di Asia

Heboh.com, Jakarta - Belum reda pandemi yang disebabkan oleh virus corona, kini kembali ditemukan virus yang diprediksi akan memicu pandemi yang disebut virus nipah. Para ilmuwan sedang berusaha keras untuk memastikan virus Nipah ini tidak menjadi pendemi baru di masa kedepannya.

Masuk ke dalam 10 besar daftar Organisasi Kesehatan Masyarakat Virus ini pertama kali merebak di Malaysia pada tahun 1988 silam. Awal mulanya virus ini bermulai di Kampung Sungai Nipah.

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Nipah_virus
Source wikipedia.com

Virus Nipah ini memiliki tingkat kematian yang cukup tinggi dan sempat menyebar di India hingga menyebar di Singapura. Ahli virus asal Thailand, Supaporn Wacharapluesadee. Yang bekerja sebagai peneliti di Red Cross Emerging Infectious Disease-Health Science Center. Menganalisa sampel Spesies di kelelawar, dan menemukan hewan ini bisa menimbulkan ancaman baru, seperti sama halnya dengan Covid-19.

Baca juga!
Akan Segera Menikah, Ayu Ting Ting dan Aditya Jayusman Sudah Minta Surat Pengantar dari RT

Yang mengerikan, virus Nipah ini memiliki tingkat kematian hingga mencapai 75% dan sampai saat ini belum memiliki vaksin dalam virus ini. Peneliti asal Thailand tersebut telah menganalisa pada Januari 2020.

"Ini sangat mengkhawatirkan karena belum ada obatnya dan tingkat kematian yang tinggi akibat virus ini" dikutip dari CCN Indonesia, Selasa (26/01/2021).

Pada orang yang terinfeksi, virus Nipah ini dapat menyebabkan berbagai penyakit dari infeksi asimtomatik (subklinis) hingga penyakit pernapasan akut dan ensefalitis atau radang otak fatal. Gelaja yang dialami jika terinfeksi oleh virus Nipah ini adalah demam, sakit kepala, mialgia (nyeri otot), muntah, dan sakit tenggorokan.

Baca juga!
Dul Jelani Sempat Ingin Berteman Saja dengan Tissa Biani
Nindy Ayunda Akui Alasan Gugat Cerai karena Alami KDRT

"Ini dapat diikuti dengan pusing, mengantuk, kesadaran yang berubah, dan tanda-tanda neurologis yang mengindikasikan ensefalitis akut," tulis WHO.

Berdasarkan cacatan WHO, ada beberapa kasus laporan yang menimpah virus Nipah ini. Pada tahun 1988, ada 265 kasus dilaporkan orang yang terinfeksi virus Nipah, 105 pasien dinyatakan meninggal dan dengan angka kematian 40%.

Pada Februari 2001, di Siliguri, India. Ada 66 kasus dilaporkan positif virus tersebut, 45 orang dinyatakan meninggal, dan dengan angka kematian 68%. Sedangkan pada bulan April 2007 dengan Negara yang sama ada 5 kasus yang terpapar oleh virus tersebut dan meninggal dunia dengan angka kematian hingga 100%. 
Dan, pada bulan Januari hingga Maret 2005 Tangail, Bangladesh. terdapat 12 Kasus dilaporkannya, 11 orang dinyatakan meninggal dengan angka kematian mencapai 92%. terjadinya kematian yang melibatkan virus Nipah. 

Tetaplah waspada terhadap virus yang ada dunia ini, terhadap virus yang akan berkembang. Tetap mematuhi protokol 3M yang akan selalu kita lakukan. Agar tidak ada lagi teman maupun kerabat, yang terkena virus ini.