Erupsi Gunung Merapi, Warga Dievakuasi di 3 Barak Pengungsian

Erupsi Gunung Merapi, Warga Dievakuasi di 3 Barak Pengungsian
Warga Dievakuasi di 3 Barak Pengunsi (foto:Antaranews.com)

Heboh.com, Jakarta - Laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sleman terdapat tiga jalur titik evakuasi warga setelah terjadinya erupsi Gunung Merapi pada Rabu (27/01/2021) lalu. Terutama warga dari kelompok rentan yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi. Mereka segera diungsikan ke barak pengungsian di masing-masing kelurahan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan mengungkapkan bahwa jalur titik evakuasi pertama berada di barak pengungsian Purwobinangun. Ia juga menambahkan bahwa untuk jumlah warga dari kelompok rentan Dusun Turgo yang telah dievakuasi ke barak pertama yang berada tepat di kelurahan Purwobinangun yang berjumlah 145 jiwa. Diantaranya meliputi lansia laki-laki dan perempuan sebanyak 33 orang, dewasa laki-laki dan perempuan 76, anak laki-laki dan perempuan 32, bayi laki-laki serta balita laki-laki dan perempuan 4, dan juga ada ibu hamil sebanyak satu orang.

"Yang kemarin itu dari Dusun Turgo sebanyak 145 jiwa yang dievakuasi ke barak pengungsian Purwobinangun, di sebelahnya balai desa," kata Makwan yang di kutip dari Tempo, pada Kamis, (28/01/2021).

Baca Juga! 
Gunung Merapi Meletus, Warga Diminta Waspada                                           
Waspada Virus Nipah Dikhawatirkan Menjadi Pandemi Baru Di Asia

Titik jalur evakuasi yang kedua berada di barak pengungsian Plosokerep yang diisi oleh satu Keluarga atau sepuluh jiwa dari Kelurahan Umbulharjo. Mereka melakukan evakuasi mandiri karena masih merasa khawatir dengan situasi Merapi saat ini. Namun masih ada warga yang tak melakukan evakuasi. Mereka adalah warga baru baru menempati rumah di sana sehingga belum mempunyai pengalaman terhadap potensi bahaya di Gunung Merapi.

Berikutnya untuk pengungsi dari Dusun Kalitengah Lor yang sudah dievakuasi ke barak pengungsian Glagaharjo ini tercatat sebanyak 41 jiwa yang terdiri dari lansia laki-laki dan perempuan berjumlah 24 orang, dewasa laki-laki dan perempuan 21, anak laki-laki  dan balita laki-laki serta perempuan berjumlah 4 orang. Makwan juga mengatakan bahwa sebagian dari mereka sudah kembali ke rumahnya masing-masing dan tersisa lima jiwa yang masih mengungsi di barak. Kondisi pengungsi yang terjadi saat ini juga sudah dipastikan dalam keadaan sehat. Selain itu pula, banyak pihak yang ikut turun untuk membantu mengevakuasi, seperti halnya TNI, Polri, Basarnas, dan para relawan yang bertugas untuk memenuhi kebutuhan logistik di tiga titik evakuasi.

Makwan menginformasikan jika aktivitas Merapi sudah landai, para pengungsi bisa kembali ke rumahnya. Saat ini, ia masih menunggu laporan dari BPPTKG terkait kondisi Gunung Merapi saat ini. Potensi bahaya yang terjadi saat ini sudah berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor Selatan Barat Daya meliputi sekitar Sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal lima kilometer. Sedangkan lontaran dari material vulkanik bila terjadi letusannya eksplosif bisa mencapai radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.

"Semua aktivitas penambangan yang ada di alur sungai-sungai yang berhulu di sekitaran Gunung Merapi dalam KRB III untuk dihentikan. Kawasan Wisata di wilayah Sleman juga sudah di tutup sementara meliputi Klangon, Bunker Kaliadem, Kinahrejo dan Wisata Religi Turgo," ujarnya.