Mengenang Kembali Harunya Kepergian 3 Atlet Saat Bertanding di Lapangan

Mengenang Kembali Harunya Kepergian 3 Atlet Saat Bertanding di Lapangan
choirul huda

Heboh.com, JakartaSeorang atlet rasanya pantas disematkan julukan pejuang sejati. Pejuang yang mengorbankan tenaga dan pikirannya saat bertanding di lapangan bahkan juga pejuang yang siap mempertarukan nyawanya. Sedihnya, 3 atlet tanah air ini harus pergi untuk selama-lamanya saat sedang bertanding di cabang olahraga masing-masing. Sungguh, benar-benar pejuang sejati sampai maut menghampiri.

1. Eri Irianto

Mundur sedikit ke belakang, ada pesepakbola asal Sidoarjo, Eri Irianto, yang harus meregang nyawa saat pertandingan berlangsung. Mulanya, Eri sempat mengeluhkan sakit di bagian kepala dan meminta posisinya digantikan pemain lain. Karena makin memburuk, ia dibawa ke rumah sakit dan menjalani sejumlah pemeriksaan. Pada pertandingan itu, Eri yang memperkuat Persebaya Surabaya sempat mengalami benturan keras di kepalanya dengan Samson Noujine Kinga, pemain asal PSIM Yogyakarta. Eri akhirnya menghembuskan nafas terakhir setelah bertahan kurang lebih selama 4 jam. Pihak Persebaya pun memensiunkan nomor punggung 19 milik Eri sebagai tanda penghormatan kepadanya.

Baca Yuk! Sweet, Sesama Pebulutangkis Ini Berjodoh dan Menikah

2. Choirul Huda

Masih dari dunia sepak bola, tahun 2017 mencatatkan Choirul Huda sebagai atlet yang meninggal dunia saat masih bermain di lapangan hijau. Peristiwa itu terjadi setelah kiper Persela Lamongan itu bertabrakan dengan rekan sesama timnya, Ramon Rodrigues, dan pemain lawan dari klub Semen Padang, Marcel Sarcamento. Sontak saja, Huda langsung terlihat kesakitan sambil memegangi mulutnya dengan tangan kiri. Tim medis pun langsung melarikannya ke rumah sakit namun tak lama ia dinyatakan meninggal dunia. Pihak dokter menjelaskan bahwa sang kiper mengalami trauma benturan yang menyebabkan henti jantung dan napas. Nomor punggung 1 yang dimilikinya dipensiunkan oleh Persela sebagai bentuk penghormatan kepada Choirul Huda.

3. Afridza Munandar

Belum genap setahun pembalap muda Indonesia, Afridza Munandar, meninggal dunia. Ya, November 2019 lalu, Afridza yang masih berusia 20 tahun, harus pergi saat mengikuti ajang Asian Talent Cup di Sirkuit Sepang, Malaysia. Insiden kecelakaan berawal saat ajang balapan motor itu memasuki tikungan 10 pada lap pertama. Afriadza diketahui menabrak pembalap lain lalu jatuh dan motornya keluar dari sirkuit balapan. Ia pun mendapat pertolongan medis dan dibawa ke rumah sakit menggunakan helikopter. Meski sempat mendapat perawatan intensif, namun nyawanya tetap tak tertolong. Rasa duka juga turut disampaikan dari sesama pelaku dunia balap motor, seperti dari pihak MotoGP, Marquez, hingga Lorenzo.