Nyi Ageng Serang, Wanita Tangguh yang Ternyata Nenek Ki Hadjar Dewantara.

Nyi Ageng Serang, Wanita Tangguh yang Ternyata Nenek Ki Hadjar Dewantara.
Nyi Ageng Serang

Heboh.com, Jakarta - Edisi Mengenang Pahlawan Nasional: Mendengar nama Ki Hadjar Dewantara mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kalian. Beliau adalah pahlawan yang memperjuangkan pendidkan di Indonesia. Tapi nama Nyi Ageng Serang? mungkin masih terdengar baru di telinga kalian.

Nyi Ageng Serang merupakan salah satu pahlawan wanita Indonesia yang ikut memperjuangkan negara sebelum di era kemerdekaan. Wanita tangguh ini ternyata juga merupakan nenek dari Ki Hadjar Dewantara loh! Di daerah Kulonprogo pun kalian bisa melihat monumen Nyi Ageng Serang yang sedang menaiki kuda. Wah Seperti apa sih perjuangannya?

Baca yuk! Candi-Candi di Indonesia dan Cerita Misteriusnya

Nyi Ageng Serang lahir dengan nama asli Raden Ajeng (RA) Kustiyah Wulaningsih Retno Edhi. Beliau adalah putri dari Pangeran Natapraja, seorang penguasa daerah Serang, Jawa Tengah. Sang ayah juga merupakan panglima perang Sultan Hamengku Buwono I. 

Dikabarkan juga bahwa Nyi Ageng Serang merupaknn keturuna dari Sunan Kalijaga. Dirinya pun kelak akan mempunyai cucu yang memiliki peran penting di Indonesia, yakni R.M. Soewardi Surjaningrat atau yang lebih dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara. 

 

Pada saat muda beliau sangat berbeda dengan perempuan di zamannya yang biasanya terkekang oleh adat. Nyi ageng Serang malah senang dan rajin mengikuti latihan-latihan kemiliteran dan siasat perang bersama dengan para prajurit pria. Beliau juga sering ikut sang ayah untuk turun ke medan perang melawan para penjajah. 

Ketika ayahnya wafat, beliaulah yang menggantikan menjadi panglima perang. Karena momen itulah beliau diberi gelar Nyi Ageng Serang sebagai penguasa Serang. Beliau sangat terkenal membela rakyatnya yang kemiskinan dan kelaparan akibat ulah Belanda. Tak segan-segan perang fisik pun juga dilakoninya. 

Hingga Puncaknya adalah saat Perang Diponegoro meletus pada tahun 1825. Dirinya ikut berjuang melawan penjajah bersama Pangeran Diponegoro. Waktu itu, umur Nyi Ageng Serang sudah berumur 72 tahun. Karena usia yang sudah tua dia memimpin pasukannya dari atas tandu. Akhirnya karena fisiknya yang sudah tidak kuat lagi melawan penjajah, beliau wafat diumur 76 tahun dengan meninggalkan Serang sebagai daerah yang bebas penjajah.