Pemanasan Global, Es di Pegunungan Papua Diperkirakan Hilang Tahun 2026

Pemanasan Global, Es di Pegunungan Papua Diperkirakan Hilang Tahun 2026

Heboh.com Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut es abadi di wilayah pegunungan Papua yang setara dengan 10 lapangan bola akan hilang pada periode 2016-2022.

Keseluruhan es tersebut pun bahkan kemungkinan bisa hilang total sebelum 2026.

Baca Juga!
News Sering Buat Onar, Mulai Februari 2024 Turis Asing Wajib Bayar Rp150 Ribu Untuk Masuk Bali
Diterjang Hujan Badai, Jemaah hingga Petugas Kebersihan di Makkah Terseret Angin

"Estimasi [es yang hilang] di 2016 0,53 km2, 2021 0,27 km2. Jadi kalau dirata-rata [2016-2022] 0,07 kilometer persegi per year. Kalau diukur sekitar 10 kali lapangan bola luasnya," ujar Donaldi Sukma Permana, Koordinator Penelitian Klimatologi di Puslitbang BMKG

"Kita juga melakukan pemodelan untuk memproyeksikan keberadaan es ini akan berapa lama, kita keluar dengan conclusion ice loss akan terjadi sebelum 2026. Kemungkinan ini akan semakin besar jika ada strong El Nino," lanjutnya.

Dirinya menjelaskan, tren pencairan gletser ini terjadi di seluruh dunia, baik itu es yang berada di wilayah kutub utara dan selatan maupun es yang ada di wilayah pegunungan tropis.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan penipisan ketebalan es di wilayah pegunungan Papua awalnya berada pada kisaran satu meter per tahun untuk periode 2010-2015. Namun saat El Nino terjadi pada tahun 2015-2016, angka tersebut melonjak drastis menjadi 5 meter per tahun.

Dwikorita juga menyebut El Nino yang terjadi pada tahun ini berpotensi memperburuk penipisan es di Papua.

Lebih lanjut menurut Donaldi, suhu 0 derajat Celcius di Puncak Jaya saat ini telah bergeser semakin atas, sehingga hujan salju yang sebelumnya berada di wilayah pegunungan yang lebih rendah, kini menjadi hujan air biasa.

Akibatnya, proses pencairan es di wilayah dengan ketinggian yang lebih rendah terjadi lebih cepat.