Polusi Udara Jakarta Makin Memburuk, Sama dengan Merokok 9 Batang Sehari

Polusi Udara Jakarta Makin Memburuk, Sama dengan Merokok 9 Batang Sehari

Heboh.com Jakarta - Beberapa kebelakangan ini udara di Jakarta semakin memburuk dan masuk ke dalam kategori yang tidak sehat. Terbaru pada 8 Agustus 2023, level polusi udara Jakarta mencapai 164, dimana notabene itu termasuk kategori tidak sehat. Bahkan karena masalah ini, pemerintah sempat menerima gugatan pada 2019.

Tahun 2019, 32 warga ajukan gugatan terkait masalah polusi udara ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Penggugat menilai polusi udara di Jakarta membuat masyarakat tidak mendapatkan hak mereka atas kehidupan yang baik dan sehat.

Baca Juga!
Viral, Orang Tua Tinggalkan Bayi di Halte Bus Karena Faktor Ekonomi
Penemu Fosil Gading Gajah Purba 800 Ribu Tahun di Sragen Diberi Imbalan Rp 1 Juta


Kemudian tahun 2021, hakim nyatakan pihak tergugat dalam masalah ini telah melakukan perbuatan melawan hukum. Para tergugat diantaranya Presiden Joko Widodo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Banten, dan Gubernur Jawa Barat.

Walaupun sudah dua tahun berlalu sejak kemenangan gugatan tersebut, masalah pencemaran udara di Jakarta seakan tak kunjung selesai.

Melansir Channel News Asia, faktor penyebab polusi udara di Jakarta adalah kendaraan, pabrik, sistem pemantau, dan penegakan emisi di Jakarta masih belum memadai.

Namun ternyata sekitar 32 sampai dengan 57 persen polusi udara di Jakarta disebabkan oleh emisi kendaraan. Hal tersebut berdasarkan data yang dilakukan organisasi kesehatan global Vital Strategies yang dirilis pada 2020.

Selain itu, penggunaan bahan bakar fosil yang digunakan oleh ribuan pabrik pun pembangkit listrik di sekitar Jakarta juga jadi salah satu penyebabnya.

Lebih parahnya lagi, menurut Aktivis dan pengamat polusi Piotr Jakuboswki, menyebutkan bahwa jika kondisi in berlanjut, bernapas di daerah Tarumajaya setara dengan merokok 9 batang rokok sehari.

Polusi udara ini juga menyebabkan beberapa dampak yang kurang baik bagi kesehatan terutama untuk anak-anak. Hal tersebut juga dirasakan oleh beberapa masyarakat dan kalangan selebriti.