Diduga Hina Ibu Negara, Seorang Warganet Akui Hanya Salah Paham

Heboh.com Jakarta - Pengguna Twitter dengan nama akun @/KoprofilJati dianggap telah menghina Ibu Negara Indonesia, Iriana Joko Widodo melalui postingannya yang mengunggah foto Ibu Iriana bersama istri presiden Korea Selatan Kim Kwon Hee disertakan tulisan.
"Bi, tolong buatkan tamu kita minum," "Baik, Nyonya," tulis caption itu dikutip, Jumat (18/11).
Baca Juga!
Youtuber Luar Negeri Diserang Netizen Indonesia Usai Hina Pemakai Batik di KTT G20
Para Tamu Negara Memuji Indonesia dalam Penyelenggaraan KTT G20
Dua anak presiden Jokowi, Kaesang Pengarep dan Gibran Rakabuming juga turut berkomentar. "Lha terus maksudmu gimana," tanya Kaesang.
Namun akun tersebut menjelaskan jika tidak ada niatan untuk merendahkan Iriana dan menilai publik telah salah paham. "Salah paham?" tanya Gibran merespons klarifikasi tersebut.
Belakangan diketahui pemilik akun itu memiliki nama asli Kharisma Jati menyampaikan surat terbuka berisi permohonan maaf kepada Presiden Joko Widodo dan Iriana atas unggahannya di media sosial karena telah menyinggung perasaan anggota keluarga presiden.
"Kepada Bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo berserta seluruh Keluarga Besar Kepresidenan. Dengan ini saya, Kharisma Jati, meminta maaf kepada Keluarga Besar Presiden RI atas unggahan saya di media sosial yang menyinggung perasaan anggota keluarga Bapak Presiden Joko Widodo, termasuk kerabat; staf; dan pejabat di lingkungan kepresidenan," tulis surat tersebut, Jumat, (18/11).
"Permintaan maaf ini saya nyatakan dengan tulus dari lubuk hati yang paling dalam, tanpa unsur keterpaksaan maupun kepura-puraan. Dan jika dari pihak terkait bermaksud mengadakan tuntutan hukum maka saya akan menerima dengan lapang dada atas segala hukuman yang adil dan setimpal," lanjutnya.
"Namun tidak ada sedikitpun permintaan maaf saya terhadap para pendukung fanatik rezim ini, yang merasa bisa berbuat sesukanya sendiri tanpa mengindahkan moral dan etika, karena saya bukan penjilat; pembeo; maupun perundung, dan tidak sedikitpun saya membenarkan perbuatan semacam itu," ujarnya.
"Framing, fitnah, dan ujaran kebencian yang mereka buat hanya mencerminkan arogansi dan kemunafikan mereka. Demikian surat terbuka ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan dari pihak manapun," kata Kharisma menutup.