Bahayanya Jamur Enoki yang Akan Ditarik dari Peredaran

Bahayanya Jamur Enoki yang Akan Ditarik dari Peredaran
Jamur Enoki

Heboh.com, Jakarta - Belum lama ini beredar kabar bahwa jamur enoki berbahaya bila dikonsumsi. Jamur ini disebut sudah memakan banyak korban baik sakit hingga meninggal dunia. Bahkan, Kementerian Keamanan Pangan dan Obat-obatan Korea Selatan (Korsel) melakukan investigasi khusus. Alhasil, mereka menemukan bakteri listeria monocytogenes pada jamur enoki.

Hal senada juga dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA). Dari kasus infeksi akibat listeria monocytogenes, sebagian terkait dengan jamur enoki. Namun ini bukan mengeneralisir semua produk jamur tersebut. Setidaknya jamur itu ditemukan di dua perusahaan asal Korsel, salah satunya Green Co. LTD.

Listeria monocytogenes sendiri adalah bakteri yang bisa menyebabkan infeksi serius bagi bayi, anak-anak, orang sakit maupun lansiia. Ia juga bahaya bila dikonsumsi orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah. Listeria membuat makanan menjadi beracun. Tidak sekedar itu, listeria dapat menyebabkan gejala yang berbeda, tergantung pada orang yang terjangkit.

Bakteri ini juga telah menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB) L. monocytogenes di Amerika Serikat pada 2014 dan 2020 serta Afrika Selatan pada 2018.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi mengatakan penarikan dan pemusnahan itu mengingat adanya informasi dari International Food Safety Authority Network (INFOSAN), jaringan otoritas keamanan pangan internasional di bawah FAO/WHO terkait Kejadian Luar Biasa (KLB).

KLB tersebut terjadi ada Maret - April 2020 di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia, akibat mengkonsumsi jamur enoki asal Korea Selatan yang tercemar Bakteri Listeria Monocytogenes.

"Pemusnahan dilakukan pada tanggal 22 Mei 2020 dan 19 Juni 2020 di PT siklus Mutiara Nusantara, Bekasi, yang dihadiri oleh perwakilan dari pelaku usaha dan BKP, sejumlah 1.633 karton dengan berat 8.165 kg," kata Agung, Kamis (25/6/2020).

Pada 21 April 2020 sampai 26 Mei 2020, BKP Kementan juga telah meminta importir agar tidak mengedarkan jamur, sampai investigasi selesai.

Berdasarkan hasil pengujian di laboratorium PT Saraswanti Indo Genetech, sebanyak 5 lot tidak memenuhi persyaratan karena terdeteksi mengandung bakteri Listeria Monocytogenes melewati ambang batas dengan kisaran 1,0 x 104 hingga 7,2 x 104 colony/g.