Sejarah Hari Perempuan Internasional yang Dirayakan 8 Maret

Sejarah Hari Perempuan Internasional yang Dirayakan 8 Maret
Sejarah Hari Perempuan (foto:Antara)

Heboh.com, Jakarta  -  Setiap di tanggal 8 Maret, akan dirayakan sebagai Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day (IWD). Tahun 2021 ini, Hari Perempuan Internasional mempunyai tema #ChooseToChallenge. Di kutip dari laman IWD, tema tersebut dipilih untuk menjawab tantangan mengenai dunia saat ini dan yang akan datang. Para perempuan diharapkan untuk menjawab tantangan dunia.

Namun kembali ke beberapa yang tahun lalu, saat awal mula hari baru wanita ini dimulai. Perayaan tersebut dimulai pada tahun 1908 ketika 15.000 perempuan melakukan aksi demo di New York, AS. Mereka menyuarakan hak para perempuan tentang peningkatan standar upah dan pemangkasan jam kerja. Peristiwa tersebut menjadi cikal terbentuknya perayaan Hari Perempuan Internasional.

Kemudian pada tahun 1910, Pemimpin 'Kantor Perempuan' yakni, Clara Zetkin mengajukan gagasan untuk menentukan Hari Perempuan Internasional yang ditentukan kepada setiap negara satu hari dalam satu hari untuk mendukung aksi situs perempuan tersebut.

Gagasan ini juga merupakan meja perempuan dari 17 negara yang beranggotakan sebanyak 100 perempuan. Sehingga gagasan tersebut telah disepakati pada 19 Maret 1911, sebagai Anugerah Pertama Hari Perempuan Internasional di negara Austria, Jerman, Denmark dan Swiss.

Baca Juga
Time For Nature, Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Salut! Warga Gotong Royong Berhasil Evakuasi Truk Tangki Air yang Terguling

Pergerakan perempuan di Rusia juga turut menggelar aksi damai perang Dunia I pada 8 Maret 1913. Lalu bergerak kemudian, perempuan di seantero Eropa juga menggelar aksi yang sama di pada tanggal yang sama. Di era Perang Dunia II, 8 Maret pun ikut digunakan oleh seluruh dunia sebagai penanda momentum advokasi kesetaraan gender.

Setelah itu pada tanggal 8 Maret kemudian hari tersebut dinyatakan keberadaannya oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1975. Kemudian Pada 2011, mantan Presiden AS yakni, Barack Obama menetapkan bulan Maret sebagai 'Bulan Sejarah Perempuan'. Berdasarkan penetapan tersebut, h ari Perempuan Internasional pun semakin riuh diperingati di seluruh penjuru dunia.

Pada tahun 1996, PBB juga mengumumkan tema tahunan pertama mereka, yakni "Merayakan Masa Lalu, Berencana untuk Masa Depan". Perayaan tersebut diikuti di tahun-tahun selanjutnya dengan berbagai macam tema, pada tahun 1997 dengan "Women at the Peace table", 1998 dengan "Women and Human Rights", 1999 dengan "World Free of Violence Against Women", hingga sampai di tahun ini , Pilih untuk menantang.